TKJ
Senin, 22 September 2014
Sabtu, 20 September 2014
Senin, 18 Agustus 2014
Enkapsulasi
- · Tahap 1
Proses perubahan format aplikasi
menjadi PDU
- · Tahap 2
Proses pengumpulan data yang akan
dikirimkan menjadi paket data
- · Tahap 3
logical (IP Address)
asal dan tujuan paket data.
- · Tahap 4
Pemberian informasi
(berupa header atau trailer) kepada paket data mengenai perangkat jaringan yang
terhubung langsung (directly-connected).
- · Tahap 5
Proses konversi paket digital menjadi
sinyal-sinyal listrik
Proses Enkapsulasi
terjadi dari tahap 1 menuju tahap 5, sedangkan proses kebalikannya yang dikenal
dengan istilah Dekaptulasi terjadi pada host tujuan, dari tahap 5 menuju tahap
1, Dekaptulasi merupakan proses terjadinya pelepasan informasi paket data
(header atau trailer) menjadi data. Proses enkapsulasi terjadi pada proses pengiriman
paket data atau proses request pada handshake. Sedangkan proses dekapsulasi
terjadi pada proses penerimaan paket data dan dikenal dengan istilah respon.
source :
source :
Layer 3 Switching
Apa itu layer 3 Switching?
Layer 3 Switching memungkinkan komunikasi antar VLAN atau antar segmen jaringan dengan kecepatan tinggi mendekati kecepatan komunikasi kabel Ethernet pada umumnya. Komunikasi antar jaringan pada layer 3 biasa menggunakan piranti Routeryang umum digunakan untuk komunikasi antar site lewat WAN Cloud.
Salah satu piranti Layer 3 Switching adalah GSM7324 NETGEAR layer 3 Switch. Layer 3 Switching sangat berguna untuk mengurangi latensi dan meningkatkan kinerja komunikasi antar segmen di suatu jaringan berskala business sedang sampai jaringan corporasi yang complex.
Routing antar VLAN
Penggunaan layer 3 Switching akan dapat membantu menyelesaikan masalah latensi komunikasi antar segmen dan juga batasan kinerja yang biasa digunakan oleh paket filtering yang menggunakan routing berdasarkan processor. Layer 3 Switching adalah technology LAN yang digunakan untuk meningkatkan kinerja routing antar VLAN dan tercapainya kecepatan forwarding transparent.
Kebutuhan minimum layer 3 Switch
Kebutuhan minimum standard untuk kinerja LAN dan Layer 3 Switching adalah sebagai berikut:
- Semua Links harus dimaksimalkan untuk throughput dan semua masalah bottleneck harus diselesaikan. Jika terdeteksinya masalah bottlenecks maka perlu dipertimbangkan untuk meng-upgrade link backbone yang bersifat critis dan segment2 server juga perlu diupgrade. Tentunya ada mekanisme untuk menganalisa troughput dari Switcing dan Routing.
- Untuk mencapai suatu kinerja tinggi dalam komunikasi antar LAN atau antar VLAN maka solusi pemakaian Layer 3 Swicthing sangat diperlukan.
- Suatu Layer 3 Swicting setidaknya menawarkan rate forwarding pada atau diatas 5 sampai 10 Mpps (Million packets per second) atau bisa diskalakan pada kecepatan yang didapatkan pada jaringan LAN 100/1000 Mbps.
- Suatu layer 3 Switching setidaknya juga memberikan access-list extended (paket filtering) Checking In Silicon untuk meningkatkan kecepatan forwarding paket dan mengurangi latensi jaringan. Link jaringan kecepatan tinggi bisa menggunakan layanan Ethernet Gigabit. Kecepatan Links lebih jauh bisa ditingkatkan dengan menggunakan teknologi Ether Channel technologies (FEC\GEC). Teknologi ini bisa memberikan pipa data yang lebar masing2 sekitar 800 Mbps (untuk FEC) atau 8 Gbps (untuk GEC)
source : http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/layer-3-switching
Minggu, 17 Agustus 2014
PPP (Point to Point Protocol)
Point-to-Point
Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi
paket jaringan
yang banyak digunakan pada wide area network
(WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal
tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol
Serial Line Internet Protocol (SLIP),
yang hanya mendukung pengalamatan IP
statis kepada para kliennya.
Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja
protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi
kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi
dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol
jaringan secara simultan.
Cara Kerja
Dang Fungsi Potin to Point Protocol – PPP
- Point to Point Protocol (PPP) mengikuti system notifikasi alamat dan
menggunakan alamat IP kerja dial up client dan IP address
- PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol
yang menggunakan password untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake
Authentucation Procotol yang menggunakan handshake server dengan dial up
sebagai otentikasi.
- PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh protocol termasuk yang
disebut denga fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi
dengan benar.
Fungsi PPP
yang utama adalah memerikas apakah kondisi line atau saluran telepon yang
sedang beroperasi dengan baik. PPP juga memerikas password dan setelah memulai
semua pemerikasaan awal kemudian menetapkan koneksi denga ISP dan melakukan
permintaan alamat IP.
Alamat IP
ini digunakan oleh PPP di jaringan internet untuk berkomunikasi dengan semua
protocol jaringan lainnya menggunakan alamat IP yang sama ke alamat komputer
yang telah meminta informasi.
Frame
Point-to-Point Protocol – PPP
Ada banyak
protocol mengikuti format set tertentu untuk tujuan yang berbeda di jaringan.
Format yang umum digunakan oleh PPP adalah Link Control Protocol dan
authentication protocol seperti PAP dan CHAP. Point-to-Point Protocol juga
memiliki beragam versi disebut PPP multilink protocol. Protocol-protocol ini
digunakan untuk mengankut potongan-potongan kecil data pada link.
Di antara
tiga protocol, Link Control Protocol dapat menangani berbagai ukuran paket dan
informasi. Hal ini juga mengontetikasi rekan pada link. Ini adalah fitur yang
membantu ketika tidak ada prosedur otentikasi yang sedang digunakan.
PPP
digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasuk kabel
serial, saluran telepon, trunk line, telepon
seluler, jaringan radio khusus, dan serat optik seperti SONET. PPP juga digunakan melalui
koneksi Akses Internet (sekarang
dipasarkan sebagai “broadband”). Penyedia
layanan Internet(ISP) telah menggunakan PPP untuk pelanggan dial-up akses ke Internet, karena paket IP tidak dapat dikirimkan
melalui jalur modem sendiri,
tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE)
dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA),
paling sering digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk membangun
a Digital Subscriber Line (DSL)
koneksi internet layanan dengan pelanggan.
Perangkat Jaringan
Ø
Customer
Premises Equipment (CPE)
Peralatan yang terletak di tempat pengguna layanan dan terkoneksi
dengan channeltelekomunikasi dari carrier. Pengguna layanan dapat memiliki CPE
atau menyewa CPE daripenyedia jasa.
Contoh perangkat : Telepon, ADSL Modem.
Ø
Data
Communication Equipment (DCE)
DCE Disebut juga data circuit-terminating equipment, DCE terdiri
dari peralatan yangmembuat data berada pada local loop. DCE menyediakan
interface untuk menghubungkanpengguna layanan dengan jalur komunikasi pada
jaringan WAN.
Contoh perangkat : Hub, Switch, Modem, dll.
Ø
Central
Office (CO)
Bangunan milik penyedia jasa layanan yang memiliki jalur kabel
telepon lokal sampai jalur komunikasi fiber-optik yang serba
digital melakukan switching dan peralatan-peralatanyang lainnya
Contoh
perangkat : ISP
Ø
Dara Terminating Equipment (DTE)
Data Terminating Equipment (DTE),
yaitu perangkat (dapat berupa perangkat tunggal atau berupa sistem) yang
berfungsi untuk mengakses jaringan publik yang berada di lokasi pelanggan.
Contoh
perangkat : Terminal
Switching
- VLAN
Sebuah VLAN adalah pengelompokan
logikal dari user dan sumber daya network yang terhubung ke port-port yang
telah ditentukan secara administratif pada sebuah switch. Ketika seorang administrator
membentuk VLAN maka memiliki kemampuan untuk menciptakan broadcast domain yang
lebih kecil di dalam internetwork switch layer 2, dengan cara memilih port-port
yang berbeda pada switch untuk subnetwork yang berbeda pula.
Sebuah VLAN diperlakukan seperti
subnet atau broadcast domainnya sendiri, yang berarti frame-frame yang
dibroadcast pada sebuah network hanya diswitching atau dialihkan kepada
por-port yang dikelompokkan secara logikal di dalam VLAN yang sama. Pada
kondisi seperti ini sebuah router dapat diperlukan ataupun tidak, bergantung
dari apa yang diinginkan. Secara default semua host dalam suatu VLAN tidak
dapat berkomunikasi dengan host-host dari VLAN yang lain, jadi agar komunikasi
antarVLAN dapat terbentuk maka diperlukan router.
Beberapa cara VLAN dalam
menyederhanakan management network :
1. Penambahan,
perpindahan, dan perubahan network dilakukan dengan mengkonfigurasi sebuah port
ke VLAN yang sesuai.
2. Sekelompok
user yang memerlukan keamanan yang tinggi dapat ditempatkan pada sebuah VLAN
sehingga tidak user di luar VLAN tersebut yang dapat berkomunikasi dengan
mereka.
3. Sebagai
pengelompokan logikal user berdasarkan fungsi, VLAN dapat dianggap independen
dari lokasi fisikal atau geografisnya.
4. VLAN dapat
meningkatkan keamanan network
5. VLAN-VLAN
meningkatkan jumlah broadcast domain dan pada saat yang sama memperkecil
ukurannya sendiri.
Alasan
menggunakan VLAN :
1. Kontrol
Terhadap Broadcast
Broadcast terjadi di semua protokol, tetapi seberapa
sering terjadinya tergantung pada tiga hal berikut :
◦ Jenis protokol
◦ Aplikasi yang berkerja di internetwork
◦ Bagaimana layanan-layanan network digunakan.
Aplikasi-aplikasi pada dewasa ini semakin banyak membutuhkan
bandwith, terutama aplikasi multimedia yang menggunakan broadcast dan multicast
secara ekstensif. Memastikan agar network disegmentasi atau dipisahkan dengan
baik, untuk mengisolasi masalah di satu segmen dan menghindari penyebarannya ke
network lain atau internetwork adalah sebuah keharusan. Cara melakukan ini
adalah dengan strategi switching dan routing yang baik, yaitu dengan network
switch murni dan lingkungan VLAN.
Semua peralatan di sebuah VLAN adalah anggota dari
broadcast domain yang sama dan menerima semua broadcast. Secara default,
broadcast tidak akan dilewatkan pada pada port dari sebuah switch yang bukan
merupakan anggota VLAN yang sama.
2. Keamanan
Administrator akan dapat memiliki control ternhadap
setiap port dan user dengan cara membuat VLAN dan menciptakan banyak kelompok
broadcast, dengan demikian user tidak akan bisa lagi dengan leluasa untuk
menghubungkan work station mereka ke sembarang port pada swich dan memperoleh
akses ke sumber daya network. Vlan juga dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan
sumber daya nework dari user, switchswitch dapat dikonfigurasi untuk memberikan
informasi ke sebuah stasiun managemen network jika ada akses-akses yang tidak
diizinkan ke sumber daya network
3. Fleksibilitas dan Skalabilitas
Apakah perbedaan router dengan switch? Secara default
switch membagi coallision domain sedangkan router membagi broadcast domain.
Referensi
Lammle,T. CCNA Cicso Certified Networking
Associate
Materi CNA TE-UGM
- VTP
VTP (VLAN TRUNKING PROTOCOL)
VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah protokol
proprietary Cisco yang menyebar definisi Virtual Local Area Network (VLAN) pada
jaringan area lokal secara keseluruhan. Untuk melakukan ini, VTP membawa
informasi VLAN untuk semua switch dalam domain VTP. Iklan VTP dapat dikirim
melalui ISL, 802.1Q, IEEE 802,10 dan JALUR batang. VTP tersedia di sebagian
besar produk Cisco Catalyst Keluarga.
Manfaat VTP :
- Konsistensi
konfigurasi VLAN di seluruh jaringan
- Skema
pemetaan yang memungkinkan VLAN yang akan berbatang atas media campuran
- Pelacakan
yang akurat dan pemantauan VLAN
- Pelaporan
Dynamic VLAN ditambahkan di seluruh jaringan
- Konfigurasi
Plug-and-play saat menambahkan VLAN baru
Mode pada VTP :
- Mode Server
Mampu melakukan perubahan VLAN. Setiap perubahan akan
disinkronisasi ke VTP client,
- Mode Client
Hanya mampu menerima update VLAN dari VTP server
- Mode Transparent
Hanya meneruskan informasi sinkronisasi VLAN tanpa
terpengaruh dengan informasi tersebut. Untuk melakukan perubahan VLAN secara
local update.
PERBANDINGAN:
Server (default mode) :
- Membuat,
memodifikasi dan menghapus VLANs
- Mensingkronisasikan
konfigurasi VLAN
- Menyimpan
konfigurasi dalam NVRAM
- Mengirim
dan meneruskan advertisements
Client
- Tidak
dapat membuat, merubah atau menghapus VLAN
- Mensingkronisasikan
konfigurasi VLAN
- Tidak
dapat menyimpan dalam NVRAM
- Meneruskan
advertisements
Transparent
- Membuat,
memodifikasi dan menghapus lokal VLAN
- Tidak
dapat mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
- Menyimpan
konfigurasi dalam NVRAM
- Meneruskan
advertisements
Untuk melakukan pertukaran informasi dan sinkronisasi
pada VTP hanya terjadi pada satu domain yang sama. Pertukaran informasi
menggunakan VTP advertisements . VTP memiliki VTP pruning
yang digunakan untuk melakukan efisiensi bandwidth dengan cara mencegah
flooding pada trunking.
- STP
STP(Spanning Tree Protocol)
Protokol jaringan yang menjamin topologi
jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN.
Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan
penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon
rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang
tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif
gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau
kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi
sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa
menciptakan pohon rentang dalamjaringan bertautan dari lapisan 2
layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan
menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang,
meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.
Kelebihan STP :
- Menghindari
Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switch
- Menyediakan
Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang failed/gagal
- Mencegah
looping
Langganan:
Postingan (Atom)