Senin, 22 September 2014
Sabtu, 20 September 2014
Senin, 18 Agustus 2014
Enkapsulasi
- · Tahap 1
Proses perubahan format aplikasi
menjadi PDU
- · Tahap 2
Proses pengumpulan data yang akan
dikirimkan menjadi paket data
- · Tahap 3
logical (IP Address)
asal dan tujuan paket data.
- · Tahap 4
Pemberian informasi
(berupa header atau trailer) kepada paket data mengenai perangkat jaringan yang
terhubung langsung (directly-connected).
- · Tahap 5
Proses konversi paket digital menjadi
sinyal-sinyal listrik
Proses Enkapsulasi
terjadi dari tahap 1 menuju tahap 5, sedangkan proses kebalikannya yang dikenal
dengan istilah Dekaptulasi terjadi pada host tujuan, dari tahap 5 menuju tahap
1, Dekaptulasi merupakan proses terjadinya pelepasan informasi paket data
(header atau trailer) menjadi data. Proses enkapsulasi terjadi pada proses pengiriman
paket data atau proses request pada handshake. Sedangkan proses dekapsulasi
terjadi pada proses penerimaan paket data dan dikenal dengan istilah respon.
source :
source :
Layer 3 Switching
Apa itu layer 3 Switching?
Layer 3 Switching memungkinkan komunikasi antar VLAN atau antar segmen jaringan dengan kecepatan tinggi mendekati kecepatan komunikasi kabel Ethernet pada umumnya. Komunikasi antar jaringan pada layer 3 biasa menggunakan piranti Routeryang umum digunakan untuk komunikasi antar site lewat WAN Cloud.
Salah satu piranti Layer 3 Switching adalah GSM7324 NETGEAR layer 3 Switch. Layer 3 Switching sangat berguna untuk mengurangi latensi dan meningkatkan kinerja komunikasi antar segmen di suatu jaringan berskala business sedang sampai jaringan corporasi yang complex.
Routing antar VLAN
Penggunaan layer 3 Switching akan dapat membantu menyelesaikan masalah latensi komunikasi antar segmen dan juga batasan kinerja yang biasa digunakan oleh paket filtering yang menggunakan routing berdasarkan processor. Layer 3 Switching adalah technology LAN yang digunakan untuk meningkatkan kinerja routing antar VLAN dan tercapainya kecepatan forwarding transparent.
Kebutuhan minimum layer 3 Switch
Kebutuhan minimum standard untuk kinerja LAN dan Layer 3 Switching adalah sebagai berikut:
- Semua Links harus dimaksimalkan untuk throughput dan semua masalah bottleneck harus diselesaikan. Jika terdeteksinya masalah bottlenecks maka perlu dipertimbangkan untuk meng-upgrade link backbone yang bersifat critis dan segment2 server juga perlu diupgrade. Tentunya ada mekanisme untuk menganalisa troughput dari Switcing dan Routing.
- Untuk mencapai suatu kinerja tinggi dalam komunikasi antar LAN atau antar VLAN maka solusi pemakaian Layer 3 Swicthing sangat diperlukan.
- Suatu Layer 3 Swicting setidaknya menawarkan rate forwarding pada atau diatas 5 sampai 10 Mpps (Million packets per second) atau bisa diskalakan pada kecepatan yang didapatkan pada jaringan LAN 100/1000 Mbps.
- Suatu layer 3 Switching setidaknya juga memberikan access-list extended (paket filtering) Checking In Silicon untuk meningkatkan kecepatan forwarding paket dan mengurangi latensi jaringan. Link jaringan kecepatan tinggi bisa menggunakan layanan Ethernet Gigabit. Kecepatan Links lebih jauh bisa ditingkatkan dengan menggunakan teknologi Ether Channel technologies (FEC\GEC). Teknologi ini bisa memberikan pipa data yang lebar masing2 sekitar 800 Mbps (untuk FEC) atau 8 Gbps (untuk GEC)
source : http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/layer-3-switching
Minggu, 17 Agustus 2014
PPP (Point to Point Protocol)
Point-to-Point
Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi
paket jaringan
yang banyak digunakan pada wide area network
(WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal
tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol
Serial Line Internet Protocol (SLIP),
yang hanya mendukung pengalamatan IP
statis kepada para kliennya.
Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja
protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi
kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi
dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol
jaringan secara simultan.
Cara Kerja
Dang Fungsi Potin to Point Protocol – PPP
- Point to Point Protocol (PPP) mengikuti system notifikasi alamat dan
menggunakan alamat IP kerja dial up client dan IP address
- PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol
yang menggunakan password untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake
Authentucation Procotol yang menggunakan handshake server dengan dial up
sebagai otentikasi.
- PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh protocol termasuk yang
disebut denga fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi
dengan benar.
Fungsi PPP
yang utama adalah memerikas apakah kondisi line atau saluran telepon yang
sedang beroperasi dengan baik. PPP juga memerikas password dan setelah memulai
semua pemerikasaan awal kemudian menetapkan koneksi denga ISP dan melakukan
permintaan alamat IP.
Alamat IP
ini digunakan oleh PPP di jaringan internet untuk berkomunikasi dengan semua
protocol jaringan lainnya menggunakan alamat IP yang sama ke alamat komputer
yang telah meminta informasi.
Frame
Point-to-Point Protocol – PPP
Ada banyak
protocol mengikuti format set tertentu untuk tujuan yang berbeda di jaringan.
Format yang umum digunakan oleh PPP adalah Link Control Protocol dan
authentication protocol seperti PAP dan CHAP. Point-to-Point Protocol juga
memiliki beragam versi disebut PPP multilink protocol. Protocol-protocol ini
digunakan untuk mengankut potongan-potongan kecil data pada link.
Di antara
tiga protocol, Link Control Protocol dapat menangani berbagai ukuran paket dan
informasi. Hal ini juga mengontetikasi rekan pada link. Ini adalah fitur yang
membantu ketika tidak ada prosedur otentikasi yang sedang digunakan.
PPP
digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasuk kabel
serial, saluran telepon, trunk line, telepon
seluler, jaringan radio khusus, dan serat optik seperti SONET. PPP juga digunakan melalui
koneksi Akses Internet (sekarang
dipasarkan sebagai “broadband”). Penyedia
layanan Internet(ISP) telah menggunakan PPP untuk pelanggan dial-up akses ke Internet, karena paket IP tidak dapat dikirimkan
melalui jalur modem sendiri,
tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE)
dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA),
paling sering digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk membangun
a Digital Subscriber Line (DSL)
koneksi internet layanan dengan pelanggan.
Perangkat Jaringan
Ø
Customer
Premises Equipment (CPE)
Peralatan yang terletak di tempat pengguna layanan dan terkoneksi
dengan channeltelekomunikasi dari carrier. Pengguna layanan dapat memiliki CPE
atau menyewa CPE daripenyedia jasa.
Contoh perangkat : Telepon, ADSL Modem.
Ø
Data
Communication Equipment (DCE)
DCE Disebut juga data circuit-terminating equipment, DCE terdiri
dari peralatan yangmembuat data berada pada local loop. DCE menyediakan
interface untuk menghubungkanpengguna layanan dengan jalur komunikasi pada
jaringan WAN.
Contoh perangkat : Hub, Switch, Modem, dll.
Ø
Central
Office (CO)
Bangunan milik penyedia jasa layanan yang memiliki jalur kabel
telepon lokal sampai jalur komunikasi fiber-optik yang serba
digital melakukan switching dan peralatan-peralatanyang lainnya
Contoh
perangkat : ISP
Ø
Dara Terminating Equipment (DTE)
Data Terminating Equipment (DTE),
yaitu perangkat (dapat berupa perangkat tunggal atau berupa sistem) yang
berfungsi untuk mengakses jaringan publik yang berada di lokasi pelanggan.
Contoh
perangkat : Terminal
Switching
- VLAN
Sebuah VLAN adalah pengelompokan
logikal dari user dan sumber daya network yang terhubung ke port-port yang
telah ditentukan secara administratif pada sebuah switch. Ketika seorang administrator
membentuk VLAN maka memiliki kemampuan untuk menciptakan broadcast domain yang
lebih kecil di dalam internetwork switch layer 2, dengan cara memilih port-port
yang berbeda pada switch untuk subnetwork yang berbeda pula.
Sebuah VLAN diperlakukan seperti
subnet atau broadcast domainnya sendiri, yang berarti frame-frame yang
dibroadcast pada sebuah network hanya diswitching atau dialihkan kepada
por-port yang dikelompokkan secara logikal di dalam VLAN yang sama. Pada
kondisi seperti ini sebuah router dapat diperlukan ataupun tidak, bergantung
dari apa yang diinginkan. Secara default semua host dalam suatu VLAN tidak
dapat berkomunikasi dengan host-host dari VLAN yang lain, jadi agar komunikasi
antarVLAN dapat terbentuk maka diperlukan router.
Beberapa cara VLAN dalam
menyederhanakan management network :
1. Penambahan,
perpindahan, dan perubahan network dilakukan dengan mengkonfigurasi sebuah port
ke VLAN yang sesuai.
2. Sekelompok
user yang memerlukan keamanan yang tinggi dapat ditempatkan pada sebuah VLAN
sehingga tidak user di luar VLAN tersebut yang dapat berkomunikasi dengan
mereka.
3. Sebagai
pengelompokan logikal user berdasarkan fungsi, VLAN dapat dianggap independen
dari lokasi fisikal atau geografisnya.
4. VLAN dapat
meningkatkan keamanan network
5. VLAN-VLAN
meningkatkan jumlah broadcast domain dan pada saat yang sama memperkecil
ukurannya sendiri.
Alasan
menggunakan VLAN :
1. Kontrol
Terhadap Broadcast
Broadcast terjadi di semua protokol, tetapi seberapa
sering terjadinya tergantung pada tiga hal berikut :
◦ Jenis protokol
◦ Aplikasi yang berkerja di internetwork
◦ Bagaimana layanan-layanan network digunakan.
Aplikasi-aplikasi pada dewasa ini semakin banyak membutuhkan
bandwith, terutama aplikasi multimedia yang menggunakan broadcast dan multicast
secara ekstensif. Memastikan agar network disegmentasi atau dipisahkan dengan
baik, untuk mengisolasi masalah di satu segmen dan menghindari penyebarannya ke
network lain atau internetwork adalah sebuah keharusan. Cara melakukan ini
adalah dengan strategi switching dan routing yang baik, yaitu dengan network
switch murni dan lingkungan VLAN.
Semua peralatan di sebuah VLAN adalah anggota dari
broadcast domain yang sama dan menerima semua broadcast. Secara default,
broadcast tidak akan dilewatkan pada pada port dari sebuah switch yang bukan
merupakan anggota VLAN yang sama.
2. Keamanan
Administrator akan dapat memiliki control ternhadap
setiap port dan user dengan cara membuat VLAN dan menciptakan banyak kelompok
broadcast, dengan demikian user tidak akan bisa lagi dengan leluasa untuk
menghubungkan work station mereka ke sembarang port pada swich dan memperoleh
akses ke sumber daya network. Vlan juga dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan
sumber daya nework dari user, switchswitch dapat dikonfigurasi untuk memberikan
informasi ke sebuah stasiun managemen network jika ada akses-akses yang tidak
diizinkan ke sumber daya network
3. Fleksibilitas dan Skalabilitas
Apakah perbedaan router dengan switch? Secara default
switch membagi coallision domain sedangkan router membagi broadcast domain.
Referensi
Lammle,T. CCNA Cicso Certified Networking
Associate
Materi CNA TE-UGM
- VTP
VTP (VLAN TRUNKING PROTOCOL)
VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah protokol
proprietary Cisco yang menyebar definisi Virtual Local Area Network (VLAN) pada
jaringan area lokal secara keseluruhan. Untuk melakukan ini, VTP membawa
informasi VLAN untuk semua switch dalam domain VTP. Iklan VTP dapat dikirim
melalui ISL, 802.1Q, IEEE 802,10 dan JALUR batang. VTP tersedia di sebagian
besar produk Cisco Catalyst Keluarga.
Manfaat VTP :
- Konsistensi
konfigurasi VLAN di seluruh jaringan
- Skema
pemetaan yang memungkinkan VLAN yang akan berbatang atas media campuran
- Pelacakan
yang akurat dan pemantauan VLAN
- Pelaporan
Dynamic VLAN ditambahkan di seluruh jaringan
- Konfigurasi
Plug-and-play saat menambahkan VLAN baru
Mode pada VTP :
- Mode Server
Mampu melakukan perubahan VLAN. Setiap perubahan akan
disinkronisasi ke VTP client,
- Mode Client
Hanya mampu menerima update VLAN dari VTP server
- Mode Transparent
Hanya meneruskan informasi sinkronisasi VLAN tanpa
terpengaruh dengan informasi tersebut. Untuk melakukan perubahan VLAN secara
local update.
PERBANDINGAN:
Server (default mode) :
- Membuat,
memodifikasi dan menghapus VLANs
- Mensingkronisasikan
konfigurasi VLAN
- Menyimpan
konfigurasi dalam NVRAM
- Mengirim
dan meneruskan advertisements
Client
- Tidak
dapat membuat, merubah atau menghapus VLAN
- Mensingkronisasikan
konfigurasi VLAN
- Tidak
dapat menyimpan dalam NVRAM
- Meneruskan
advertisements
Transparent
- Membuat,
memodifikasi dan menghapus lokal VLAN
- Tidak
dapat mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
- Menyimpan
konfigurasi dalam NVRAM
- Meneruskan
advertisements
Untuk melakukan pertukaran informasi dan sinkronisasi
pada VTP hanya terjadi pada satu domain yang sama. Pertukaran informasi
menggunakan VTP advertisements . VTP memiliki VTP pruning
yang digunakan untuk melakukan efisiensi bandwidth dengan cara mencegah
flooding pada trunking.
- STP
STP(Spanning Tree Protocol)
Protokol jaringan yang menjamin topologi
jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN.
Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan
penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon
rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang
tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif
gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau
kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi
sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa
menciptakan pohon rentang dalamjaringan bertautan dari lapisan 2
layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan
menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang,
meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.
Kelebihan STP :
- Menghindari
Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switch
- Menyediakan
Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang failed/gagal
- Mencegah
looping
Frame Relay
- Definisi Frame Relay
Frame Relay adalah sebuah protocol
yang berorientasi pada packet switching, yang umumnya dipergunakan oleh
perusahaan telepon, yang mengandalkan kecepatan tinggi dan biaya ekonomis.
Frame Relay pada dasarnya adalah sebuah software yang khusus di-desain untuk
menyediakan koneksi digital yang lebih efisien dari suatu point tertentu ke
point yang lain. Jadi, Frame Relay merupakan sebuah teknologi yang menawarkan
metode yang lebih cepat dan lebih ekonomis dalam menjalankan computer
networking.
Struktur dasar sebuah frame adalah seperti
terlihat pada gambar berikut:
GFI = General Format
Identifier
LCN = Logical Channel Number
LGN = Logical Channel Group Number
PKT TYPE ID = packet type identification
FCS = Frame check sequence
DLCI = data link connection Indentifier
C/R = Command/response field bit
(application specific-not modified by network) FECN = Forward Explicit Congestion notification BECN = Backward Explicit Congestion notification DE = Discard Eligibility Indicator EA = Address Extension (allow indication of 3 or 4 byte header)
Frame Relay merupakan suatu layanan
data packaging yang memungkinkan beberapa user menggunakan satu jalur transmisi
pada waktu yang bersamaan. Untuk lalu-lintas komunikasi yang padat, Frame Relay
jauh lebih efisien daripada leased line yang disediakan khusus hanya untuk satu
user, yang umumnya hanya terpakai 10-20% dari kapasitas bandwidth-nya. Dalam
teknik telekomunikasi, packet switching dikembangkan untuk memenuhi komunikasi
data yang sifatnya cepat dan akurat. Sebuah packet dapat dianalogikan sebagai
sebuah amplop yang mempunyai alamat tujuan, alamat pengirim atau alamat kembali
apabila kiriman tidak sampai ke tujuan, dan tentu saja isi pesannya sebagai hal
yang pokok.
Dalam packet yang berisi
electronic data, dilengkapi dengan error detection serta acknowledgement dari
receiver dalam bentuk kode yang dikirim kembali ke sender, apakah packet telah
diterima secara utuh. Pada data packaging ini dikenal istilah frame, yakni
untuk menyatakan limit dari frame sebuah package. Limit frame ini ditandai
dengan flag. Demikianlah sehingga data dibawa sepanjang jalur komunikasi dalam
bentuk frame-frame. Standar internasional untuk network access dengan packet switching yang pertama muncul adalah
X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini bernama ITU-T) pada tahun 1976.
Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh lebih efektif daripada X.25,
karena X.25 mengalami pelambatan proses karena adanya error detection dan error
correction. Berbeda dengan Frame Relay
yang mendefinisikan ulang
header-nya pada bagian awal dari suatu frame, sehingga dihasilkan header frame
normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari delapan bit). Header
Frame Relay dapat juga di-expand menjadi tiga atau empat byte untuk menambah
total address space yang disediakan.
Header Frame Relay terdiri dari
deretan angka sejumlah sepuluh bit, DLCI (Data Link Connection Identifier)-nya
merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan destination
dari frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan
menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada sisi destination. Adanya DLCI
tersebut memungkinkan data mencapai node Frame Relay yang akan di-transmit
melalui network dengan menempuh proses tiga langkah sederhana yakni:
* Integrity check dari frame dengan menggunakan FCS (Frame Check
Sequence), jika dalam proses checking ini dideteksi adanya error, maka frame
tersebut akan di-discard.
* Search
DLCI dalam suatu table, jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link yang
dimaksud, maka frame akan di-discard.
* Retransmit
frame tersebut menuju ke destination-nya dengan mengirimnya ke luar, ke port
atau trunk yang telah dispesifikasikan dalam daftar tabelnya.
Dengan
demikian, node dari Frame Relay tidak melakukan langkah pemrosesan yang rumit
sebagaimana halnya pada protokol-protokol yang mempunyai keistimewaan seperti
X.25.
Keuntungan Frame Relay
-
Proses
komunikasi menjadi lebih sederhana
-
Fungsionalitas
protocol yang diperlukan di user-inter network dikurangi
-
Transmisi
serta fasilitas switching lebih reliable
-
Multi
connection dari satu port ke tujuan yang berbeda dapat dilakukan dengan hanya
menempatkan satu port. Hal ini akan menghemat dimensi fisik, kabel, serta
kompleksitas
Kerugian Frame Relay
-
Tidak
adanya kemampuan link-by-link flow
-
Tidak
mempunyai error control
-
Delay
yang sangat besar
-
Resiko
kehilangan frame (Loss of Frames)
-
Adanya
short interruption yang terjadi terus-menerus
Frame Relay umumnya
dipergunakan pada aplikasi internet, karena transmission rate yang tinggi dan
berbagai kelebihan lain yang dimilikinya. Menurut standar ANSI TI. 606, ada 3
contoh aplikasi yang dapat mengambil keuntungan dari pemanfaatan Frame Relay
ini, antara lain:
§ Block
interactive data application
Memiliki
tingkat delay rendah dan throughput rendah, contoh: high-resolution, video text,
CAD/CAM
§ File transfer
Transit
delay tidak begitu penting, serta memiliki throughput tinggi
§ Multiplexed low-bit rate
Memanfaatkan kemampuan multiplexing
dari Frame Relay, dengan low-bit source yang memungkinkan untuk di-multiplex ke
channel oleh sebuah fungsi NT
|
Hierarki WAN
HIERARKI WAN
Hierarchical
Design Model
Model
jaringan secara hirarkis berguna sebagai suatu cara untuk mendesain infrastruktur jaringan yang dapat diandalkan. Model ini menyediakan cara pandang yang bervariasi mengenai
sebuah network, sehingga mempermudah kita dalam mendesain dan
membangun jaringan yang terskala. Model jaringan hirarkis terbagi
menjadi tiga layer, yaitu :
Ø
Access
layer
Access
layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control.
Parapengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku
layaknya “pintu masuk” menuju sebuah
jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang
didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Accesslayer juga
dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui
teknologiwide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased lines.
Ø
Fungsi
o
Shared bandwidth
o
Switched (mengatur) bandwidth
o
Mac layer filtering
o
Subnetting
Ø
Tugas
o
Mengendalikan akses pengguna dengan
workgroup ke sumber daya
Ø
Distribution layer
Distribution
layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantumembedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain.
Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter
lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan,seperti routing updates,
route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
Ø
Fungsi
-
Akses WAN --> (melayani yang
di access layer untuk terhubung ke core)
-
Routing --> (route untuk pengiriman
data, tergantung tipe router)
-
Filtering --> Firewall
-
Enkapsulasi WAN
Ø
Tugas
-
Menentukan jalur terbaik
(Dynamic Routing)
-
Mengirim request ke core layer
dari acces layer
Ø
Core
Layer
Core layer memberikan struktur
transportasi yang optimal dan dapat diandalkandalam meneruskan traffic pada
kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, corelayer menswitch paket data
dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangandiberi beban dalam bentuk proses apapun yang
dapat menganggu kecepatan switchpaket data dalam kecepatan tinggi,
seperti access-list checking, data encryption,address transation.
Ø
Fungsi
-
Memastikan & meminjamkan
kecpatan traffic pengguna akses list(penyesuaian pengaturan), routing, antar
vlan & packet filtering
-
Melindungi jaringan lokal dari
jaringan luar
-
Memberikan performance terbaik
bila terjadi ekspansi jaringan
-
Mengatur agar tidak terjadi
perlambatan traffic atau tubrukan data
Ø
Tugas
-
Mentransfer
traffic yang besar dengan baik, cepat & handal
-
Mengawasi traffic besar & kecepatan
jaringan
-
Routing antar Autonomous System
-
Routing & Filtering antar
AS (BGP)
Langganan:
Postingan (Atom)